Sabtu, 25 April 2015

cerpen mbak Tari (alm)

Sahabat q
          “Hai……..”
          Ima membalikkan badan & mencari arah datangnya suara yg menyapanya. Wush……! Seketika seperti ada angi kencang yang menerpanya di taman sore itu.
          “Oh…… Hai juga…….” Jawabnya terbata.
          “Masih ingatkah padakuIma?.”  Ternyata kini sosok yang ada di depannya.
          “ I……..I….iya…. Bukan kah kau…..Faris  ??.” Jawab Ima gugup dan terbata-bata.
          “Iya….. Benar. Aku Faris, sahabatmu yg dulu.” Kata faris tersenyum gembira. “Rupanya kamu masih mengingatku Ima.”ma tersenyum bahagia karena sahabat yang di carinya kini  ada di depannya. Ada sebuah rasa untuk memeluk tubuh Faris yang 8 tahun menghilang tiada rimbanya itu. Seorang sahabat yg selalu menghiburnya di SMP dulu. Tapi rasa itu berusaha dia tepis agar tak terlalu berlebihan meslipun tak dapat di bayangkan betapa bahagianya dia sore itu.
          Malam harinya disaat Ima melamunkan pertemuannya dengan Faris tadi sore. Tak bisa diperkirakan berapa lama dia menghilang tanpa kabar sama sekali. Ima berusaha mencarinya kesana kemari.dia telah mencoba meminta nomor HP Faris pada teman-temannya dulu tapi hasilnya NIHIL.  Saat ini tak perlu lagi bersusah payah mencari tahu tentang Faris karna sekarang dia tlah datang sendiri padanya. Faris tlah menemuinya di taman, sore tadi. Entah dari mana faris tahu dia selalu tongkrong di taman. Terlihat jelas sekali ada sekilas senyum manis dari bibir mungilnya. Pertanda sahabatnya yang pergi kini tlah kembali

               “Pulang bareng yuk !kamu pulang ke Budhe kamu lagi kan…?”. Tanya Faris setelah bel pulang sekolah berbunyi.
               “Iya…hm…boleh..” Jawab Ima menerima ajakan Faris
               Selama perjalanan pulang itupun Faris dan Ima bercanda tawa membiarakan apa saja yang, buat suasana jadi humor. Hanya ada tawa dan tawa diantara mereka. Nampak masa SMP mereka begitu menggembirakan.
               “Ima, lihatlah !!.” Pinta Faris pada Ima.
               “Hahahahaha……… Kok jalan kamu kaya Mr.Bean sih.. aduh perut aku sampau sakit karena melihat jalan kamu yg seperti itu . hahahahaha…… “ ujar Ima sambil terus tertawa & memegangi perutnya yg tegang karena dibuat tertawa oleh Faris.
               Faris berdiam sejenak dan menatap. Ada rasa senang dalam hati karena dia masih bisa melihat Ima tertawa seperti  itu.
               “Senanhnya melihat ima tersenyum riang begitu disaat hatinya terbelengu cinta yang menyakitkannya.”
Batin Faris dalam Hati.

           “hayo….nnelamun muluk dari tadi.”kata Kata aris sembari  mengagetkan Ima yg duduk sendirian di Taman dengan Laptop di depannya.
          “Siapa yg ngelamun? Lihat nih, aku lagi sibuk ngerjai tugas dari dosen killer  itu. Makannya aku langsung kabur kesini. Kalau gak begitu, kapan aku nyelesain tugas?? Makannya aku pusing nich !!!.” Jawaab Ima tanpa menoleh sedikitpun kepada Faris.
          Faris hanya tersenyum dan menggeleng2 kan kepalanyakarena dia sangat heran melihat kerisauan Ima. Sekali-kali, Faris menggoda Ima dengan menyenggolkan engannya pada tangan kiri Ima. Dan ketika melihatIma Ima menoleh padanya dengan sedikit muka asam, Faris hanya tertawa terbahak2 . lucu mungkin menurutnya.
Beberapa bulan kemudain.
Huh….. hari yang sangat panas bagi Ima. Sesekali dia mengusap keringatnya dengan sapu tangan yg tak pernah lepas dari tangannya. Sambil menunggu bis yang akan membawanya pulang. Tapi malang tak dapa t di tolak& untung tak dapat diraih, setengah jam lebih dia menunggu tapi tak ada tanda-tanda kedatangan bis itu.
          Di saatIma sudah putus asa, tiba’’ ada sepeda motor yang berhenti didepannya, sang pengendara membuka helem yang dipakainya.
          “Tak anter pulang yuk Ma !” Kata pengendara motor
          “Teguh…..?? Ng…Gak usaah. Makasih aja. Tapi Aku mau nungu Bus adja.” Kata Ima dengan memberikan senyum dibalik penolakannya.
          “lamu kenapa sich selalu menolak niat baikku?. Kamu selalu meminta aku untuk  jadi sahabat kamu setelah kita putus. Tapi kenapa selalu saja kau tolak ajakanku?. Aku kan pengen sekali-sekali mengantar kamu pulang Ma…”
          “ Couh Bukan apa-apa tapi aku gak mau cati masalah dengan pacarmu. Ah…. Sudahlah kau pulang saja dulu. Bentar lagi Bunya pasti juga datang. Maaf yaa Guh…!!!”
          Brummm…… Brummm….. Brummm…. Akhirnya teguh meninggalkan Ima Sendirian. Deg, Ima merasa  ada yang sakit setelah teguh meninggalkannya. Masalalu yg dulu membelenggunya membuat dia tak dapat berbuat apa-pa. itulah masalahnya kenapa sampai saat ini Ima masih ingin sendiri. Dai masih trauma dgn kisah cintanya dulu dengan laki-laki bermotor tadi, Teguh.
          Tapi yg pasti dibalik luka itu<Ima menemukan sahabatnya yg dulu hilang. Dia boleh kehlangan cinta tapi dai tak ingin kehilangan sahabatnya untuk ke2kalinya. Itulah prinsip Ima sampai saat ini..


-=Sekian=-

 By: PRIMA



Kau hadir disaat yg salah
Kau datang diwktu tak tepat
Kau sudah menduga jika diriku akan menduakan cintanya.
Meski ku tahu, dia bukan kekasih yang harus dibanggakan. Tapi ku hanya”VIDI ALDIANO”

Aja kok ma dia hehehehehehe….

Tidak ada komentar:

Takaful

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang. Asuransi pada dasarnya merupakan persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing...